9 Agustus 2012

tips mengatasi anak yang aktif

Anak aktif cenderung memiliki lebih banyak energi. Anak aktif akan merasa sulit dan frustrasi jika ia harus duduk lama tanpa melakukan aktivitas apapun. Oleh karena itu, ia memerlukan suatu kegiatan beserta aturan permainan yang jelas. Sebab, apabila kegiatan yang ia lakukan tanpa ada rencana dan aturan terlebih dahulu. Maka, ia akan lepas kendali dan tanpa pikir panjang ia melakukan apa saja yang ia sukai. Dan, mungkin akan terjadi suatu masalah.

Ada beberapa upaya memotivasi anak aktif agar bersikap kooperatif. Yaitu, tempatkanlah dia paling depan atau mintalah ia untuk memimpin sesuatu. Buatlah rencana kerangka kegiatan beserta aturannya sebelum suatu kegiatan dimulai. Dengan demikian, energi yang berlimpah dapat mengalir dengan leluasa tanpa membawanya ke suatu masalah (John Gray, Ph.D, 2004).
Hal lain yang perlu orangtua ketahui dari anak aktif adalah ia sangat perlu merasakan bahwa dirinya dibutuhkan dan dapat dipercaya. Oleh karena itu, untuk menyalurkan energinya maka orangtua dapat memberikannya suatu tugas seperti membersihkan tempat tidur atau mencuci sepedanya. Katakan kepadanya bahwa orangtua percaya bahwa ia dapat melakukannya dengan baik. Pada umumnya, anak aktif jika diberi kepercayaan ia akan mampu melakukannya dengan baik dan bertanggung jawab. Sebab, anak aktif senang mendapatkan prestasi dan memecahkan rekornya sendiri.
Jika anak berhasil menjalankan suatu kegiatan dengan baik maka janganlah lupa orangtua memberikan pengakuan atas prestasi atau kesuksesannya tersebut. Namun, apabila ia berbuat salah maka maafkanlah ia. Sebab, anak aktif sangat membutuhkan maaf atas kesalahannya. Orangtua perlu memahami dan mempersiapkan ’mental’ bahwa anak aktif biasanya mempunyai kecenderungan lebih banyak melakukan kesalahan. Anak aktif pada umumnya belajar tentang dirinya dari kesalahan.
Lebih baik memberi label anak aktif daripada anak nakal. Karena pemberian label anak nakal terdengar sangat negatif dan memojokan anak.