30 September 2018

Ice breaker lagu Rasulku

Materi Ice Breaker Lagu
"RASULKU" :
Rasulku yang kucinta
Pujaan Hatiku
Teladan yang Utama
Tuk kehidupanku
Janganlah kau abaikan
Taatilah selalu
Apa yang dilakukan jadi pedomanmu
Keterangan :
Lirik Lagu "Desaku"

G 30 S PKI - Sejarah Cakrabirawa, Pasukan Pengkhianat yang Membunuh 7 Jenderal Pahlawan Revolusi

TRIBUNSTYLE.COM - Polisi Istimewa atau Tokubetsu Kesastu Tai ternyata sudah dibentuk jauh hari sebelum Soekarno dinobatkan menjadi Presiden RI pertama dan Proklamasi Kemerdekaan RI dikumandangkan.


Mereka adalah pasukan yang bertugas untuk mengawal presiden Indonesia.


Saat Jakarta masih bernama Jakarta Raya, nama kesatuan Polisi Istimewa disebut "Polisi Macan."


Saat itu Gatot Suwiryo adalah perwira yang bertugas sebagai pimpinan.

Berdasarkan buku Maulwi Saelan Penjaga Terakhir Soekarno, tahun 1945 Gatot memindahkan anggota Polisi Macam ke Pasukan Pengawal Pribadi Presiden atau Tokomu Kosaku Tadi.

Mangil Martowidjojo pun diangkat menjadi komandan dari pasukan tersebut.

Satuan pengawal presiden tersebut bermarkas di Kantor Pusat Kementrian Negara sekaligus asrama di Gedung Kementrian dDalam Negeri (kini Jl. Veteran).

Tribunstyle melansir dari Grid.id, tugas-tugas Pasukan Pengawal Pribadi Presiden itu antara lain mengamankan perayaan Proklamasi Kemerdekaan RI 17/8/1945, membantu pengamanan Rapat Raksasa di Lapangan Ikada pada bulan September 1945, mengawal rombongan Presiden dan Wakil Presiden dalam perjalanan secara rahasia menggunakan kereta api dari Jakarta menuju Yogyakarta pada 3 Januari 1946.

Sejak keberhasilan mengungsikan rombongan Presiden dan Wapres ke Yogyakarta itu, Said Soekanto pada tahun 1947 membentuk kesatuan khusus bernama Pasukan Pengawal Presiden (PPP) dan dikomandani oleh Mangil

Tugas utama PPP adalah menjaga keselamatan pribadi Presiden dan Wakil Presiden beserta seluruh anggota keluarganya.

Namun pada tahun 1962, masih ada upaya pembunuhan terhadap Presiden Soekarno.

Padahal sang presiden sudah mendapatkan pengawalan ketat dari PPP.

Berdasar peristiwa yang mengancam jiwa Presiden Soekarno itu, ajudan Presiden, Letkol CPM Sabur, menghadap ke Istana Merdeka untuk menyampaikan laporan bahwa Departemen Pertahanan dan Keamanan berencana membentuk Pasukan Pengawal Istana Presiden (PPIP) yang lebih sempurna.

AH Nasution adalah tokoh yang ingin membentuk Pasukan Pengawal Istana Presiden tersebut, tapi Presiden Soekarno menolaknya.

Alasannya, saat itu Mangil sudah membentuk Detasemen Kawal Pribadi (DKP) dan Presiden Soekarno merasa bahwa pasukan itu sudah cukup untuk mengawalnya.

Letkol Sabur tetap mendesak Presiden Soekarno untuk membentuk PPIP dan akhirnya ternyata berhasil.

Presiden Soekarno bahkan menunjuk Letkol Sabur sebagai komandan PPIP dan dipercaya mencari anggota PPIP yang berasal dari semua angkatan (AU, AD, AL, dan Kepolisian).

Pada 6 Juni 1962 PPIP yang dinamai Cakabirawa pun diresmikan oleh Presiden Soekarno.

Sabur yang sudah diangkat menjadi Brigjen dipercaya sebagai sang komandan sementara Kolonel Maulwi Saelan bertugas sebagai wakilnya.

Nama Cakrabirawa diambil dari senjata pamungkas di dunia pewayangan, lebih tepatnya milik Prabu Kresna.

Senjata tersebut bisa menyebabkan malapetaka yang dahsyat terhadap musuhnya bila sudah dilepaskan.

Setiap anggota Cakrabirawa berasal dari pasukan yang andal.

Umumnya mereka berlatar belakang pejuang gerilya yang menonjol.

Mereka direkrut dari bekas pasukan Raider Angkatan Darat, Korps Komando (KKO) Angkatan Laut, Pasukan Gerak Tjepat (PGT) Angkatan Udara, dan Brigade Mobil diberi nama Batalyon KK (Kawal Kehomatan), dengan nomer urut I sampai IV.

Batalyon I dan II bertugas di Jakarta dan Batalyon III dan IV menjaga Istana Bogor, Cipanas (Cianjur), Yogyakarta, dan Tampaksiring (Bali).

Berdasarkan penugasan tersebut, Markas Batalyon I KK berada di Jalan Tanah Abang (kini Markas Paspampres) dan Batalyon II menempati asrama Kwini (sekarang ditempati Marinir angkatan Laut).

Batalyon I KK berasal dari satu batalyon Angkatan Darat dipimpin oleh Mayor Eli Ebram.

Dia hanya menjabat satu tahun lebih, kemudian naik pangkat menjadi Letkol.

Eli Ebram kemudian diganti oleh Letkol Untung, pindahan dari Kodam VII/Diponegoro, Jawa Tengah

G 30 S PKI - Sejarah Cakrabirawa, Pasukan Pengkhianat yang Membunuh 7 Jenderal Pahlawan Revolusi

    
pasukan-tjakrabirawa_20170930_100356.jpg

Pasukan Tjakrabirawa - Handover

Batalyon II KK eks Pasukan KKO Angkatan Laut dipimpin oleh Mayor KKO Saminu, yang naik pangkat menjadi Letkol KKO.

Batalyon III KK dari PGT Angkatan Udara dipimpin oleh Mayor PGT.

Dan, Batalyon IV KK dari Brimob Angkatan Kepolisian dipimpin oleh Komisaris Polisi M Satoto, yang naik pangkat menjadi ajun komisaris besar polisi (Letkol Polisi RI).

Dalam gerakan G-30-S-PKI 1965, Letkol Untung dan satu peleton Cakrabirawa dari Batalyon I KK pimpinan Lettu Dul Arif, merupakan motor utama dalam aksi penculikan dan pembunuhan 7 Jenderal Pahlawan Revolusi.


Berkat aksi Letkol Untung dan Lettu Dul Arif ini nama Cakrabirawa tercoreng.

Semua anggota Cakrabirawa dianggap sebagai pendukung PKI oleh pemerintah Orde Baru.

Pasukan Cakrabirawa pun dibubarkan pada 28 Maret 1966, para petinggi dan personel pasukan Cakrabirawa pun banyak yang ditangkap dan dipenjarakan tanpa melalui proses pengadilan.

Setelah insiden tersebut, pengamanan Presiden, Wapres, dan keluarganya dipercayakan pada pasukan Angkatan Darat.

Kemudian pemerintah membentu lagi Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) pada era Presiden Soeharto.

Hari jadi Paspampres diperingati setiap tanggal 3 Januari dan penetapan hari jadi ini terkait dengan peristiwa bersejarah Pasukan Pengawal Pribadi Presiden yang sukses menyelamatkan Presiden dan Wapres serta keluarganya dari Jakarta menuju Yogyakarta pada 3 Januari 1946






Rumah kediaman Jendral yg di culik PKI

Begini Kondisi Rumah 7 Jenderal Korban G30S/PKI


(Foto: Sumber Wikipedia)

(Foto: Sumber Wikipedia)

Peristiwa Gerakan 30 September/PKI memang masih membekas di hati masyarkat. Upaya kudeta pemerintah dengan menculik 7 jenderal TNI AD tersebut menjadi cikal bakalnya arus gelombang perlawanan rakyat terhadap ideologi komunis, puncaknya Partai Komunis Indonesia (PKI) pun menjadi partai terlarang di dalam negeri.

Salah satu saksi bisu dari peristiwa G30S/PKI adalah rumah para korban jendral, di rumah tersebutlah, tanggal 30 September 1965 lalu pasukan cakrabirawa menculik bahkan diantaranya membunuh para korban di tempat. Nah, bagi Anda yang ingin mengetahui seperti apa rumah para jendral korban G30S/PKI ini berikut ini adalah ulasan lengkapnya:

Rumah Jenderal Ahmad Yani

Rumah jendral Ahmad Yani berada di Jalan Lembang No.58, Jakarta Pusat rumah yang saat ini dijadikan museum dengan nama Museum Sasmitaloka Ahmad Yani tersebut terlihat masih terawat dengan baik. Di sana Anda bisa melihat beragam pernak-pernik barang peninggalan Ahmad Yani tongkat komando, pakaian, kacamata, keris hingga boneka milik anak-anak jendral kelahiran 19 Juni 1922 tersebut. Museum Sasmita Loka Ahmad Yani dibuka setiap Selasa-Minggu mulai pukul 08.00 hingga 14.00 WIB.

Rumah Jenderal A. H. Nasution

Sama seperti kediaman Ahmad Yani, rumah Jenderal A.H. Nasution ternyata juga telah dijadi museum yang diberi nama museum Sasmitaloka DR. A.H. Nasution. Musem yang beralamat di Jalan Teuku Umur No.40, Jakarta Pusat.

Dalam peristiwa penculikan tersebut, Jenderal Nasution berhasil lolos namun anak keduanya Ade Irma Suryani Nasution beserta ajudannya Kapten Anumerta Pierre Andreas Tendean tewas ditangan pasukan Cakrabirawa.


Rumah ini masih mempertahankan bentuk aslinya, di sana pengunjung bisa melihat banyak barang peninggalan milik Nasution seperti buku pribadi, tempat tidur, ruang makan hingga foto-foto asli antara Ade Irma dan Tendean.

Rumah Jenderal Suprapto

Berbeda dengan nasib rumah dinas Mayjen R. Suprapto, hunian yang beralamat di Jalan Basuki No.19, Menteng, Jakarta Pusat tersebut kini sudah rata dengan tanah. Sejak lama rumah tersebut memang telah dijual oleh salah satu tetangga di sana, sebelum dijual rumah tersebut memang dalam kondisi hancur, sekarang oleh pemilik lahan rumah tersebut dijadikan taman.

Rumah M.T. Haryono

Rumah M. T. Haryono beralamat di Jalan Prambanan No.8, Menteng, Jakarta Pusat. Kendati masih berstatus sebagai rumah tinggal, layout rumah ini masih mempertahankan bentuk aslinya. Contohnya seperti adanya teralis kotak-kotak pintu kamar Jenderal Haryono, adapun renovasi hanya dilakukan pada bagian pagar dan bagian kiri rumah.

Rumah Jenderal Panjaitan

Sementara rumah Jenderal Donald Isaac Panjaitan berada di jalan Hasanuddin No.53, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Rumah yang memiliki lahan seluas 1000 m2 ini sekarang ditempati oleh anak kelima D.I Panjaitan Tuthy Kamarati Panjaitan. Sebagian besar rumah ini masih mempertahankan bentuk aslinya.

Rumah Jenderal S. Parman

Kediaman Mayjen Siswondo Parman berada di Jalan Syamsu Rizal, Menteng. Sayangnya rumah ini sudah berpindah kepemilikan sekitar tahun 1991. Rumah ini memang tidak berstatus A, B, C sebagai bangunan cagar budaya sehingga dapat diperjual belikan. Setelah berpindah tangan kini rumah ini telah ditotal, sang pemilik rumah mengaku ketika dibeli rumah ini tidak bisa digunakan sehingga memaksa dirinya untuk merenovasi.

Rumah Jenderal Sutoyo

Sama nasibnya dengan rumah Jenderal S. Parman, kediaman Jenderal Sutoyo pun kini sudah beralih tangan. Agar nyaman untuk ditinggali, rumah seluas 400 meter tersebut sebagian besar telah direnovasi, hanya bagian depannya saja dibiarkan seperti aslinya.



28 September 2018

Ice Breaker Dalam Bentuk Senam Otak Irama "Topi Saya Bundar

Materi Ice Breaker Dalam Bentuk Senam Otak Irama "Topi Saya Bundar" untuk Melatih Konsentrasi Anak :
Topi Saya Bundar
Bundar Topi Saya
Kalau Tidak Bundar
Bukan Topi Saya

Keterangan :
Ada Gerakan di Tiap Kata,misal ke Dua Tangan Pegang Kepala Saat Mengucap "Topi"
Ke Dua Tangan Menunjuk Diri Sendiri Saat Mengucap "Saya"
Ke Dua Tangan Membuat Bentuk Lingkaran Saat Mengucap "Bundar",dst
Untuk Variasi Selanjutnya Hilangkan Suara "Topi",hanya Gerakannya Tetap,
Untuk Menambah Konsentrasi Selanjutnya Hilangkan Suara "Topi" dan Suara "Bundar",gerakannya Tetap,
Selamat Mencoba...

Ice breaker mengenal posisi atau arah dalam bahasa inggris dan arab

Materi Ice Breaker Dalam Bentuk Lagu "Mengenal Arah / Posisi",
Kemarin Kita Sudah Belajar Versi Bahasa Inggris :
Where is Di Mana
In Front Of Di Depan
Behind di Belakang
Beside is Di Samping 2X
Up Above is Di Atas
Under Beneath Di Bawah
Here Over There Di Sini dan Di Sana 2X
Lirik Lagu "Anak Kambing Saya"
Keterangan :
Kata kata di Ikuti Gerakan,Gerakan di Ikuti Lagu,karena di Atas Kata kata Ada Gerakan dan di Atas Gerakan Ada Lagu,

Materi Ice Breaker Dalam Bentuk Lagu "Mengenal Arah / Posisi" Versi Bahasa Arab :
Aina Di Mana
Amama Di Depan
Waro'a di Belakang
Bi jiwari Di Samping 2X
Fawqo Ala Di Atas
Tahta itu Di Bawah
Huna Hunaka Di Sini dan Di Sana 2X
Lirik "Anak Kambing Saya"
Selamat Mencoba...
Kak Kusumo

Ice breaker lagu mengenal hari dalam bahasa inggris

Ice Breaker Lagu Mengenalkan Nama Nama Hari Dalam Bahasa Inggris
"DAYS" :
There Are Seven Days (3 X) In A Week
Sunday
Monday
Tuesday
Wednesday
Thursday
Friday
Saturday
Keterangan :
Lirik Lagu "Sedang Apa"

Ice Breaker Lagu Mengenalkan Nama Nama Hari Dalam Bahasa Arab :
Ahad Minggu
Itsnain Senin
Tsulatsa Selasa 2X
Arbi'a Hari Rabu
Khomis Hariii Kamiiis
Jum'ah Jum'at Sayyidul Ayyam
Sabtu Hari Sabtu
Keterangan :
Lirik Lagu "Naik Naik ke Puncak Gunung"
Selamat Mencoba...