23 April 2018

Usai



Dulu waktu kamu pertama kali datang, rasa seperti dilahirkan kembali seakan aku tidak mengenal apapun, termasuk rasa sakit yang pernah jadi isi duniaku, seperti tangisan seorang bayi yang berubah menjadi tawa yang indah, kamu membawa perubahan baik dalam hidupku. Tapi....
Sebenernya aku benci sekali kalo harus bilang tapi, karena tapi itu berarti bertentangan. Dan aku tidak suka bicara tentang tapi ditengah kalimat indah yang hendak aku ceritakan padamu. Tapi pasti aneh kalo hidup itu tidak disambungkan dengan tapi karna semua yang hidup pasti bermetamorfosis sekalipun kupu-kupu yang terpaksa meninggalkan rumahnya karna ia harus tumbuh. Waktu masih usia belia aku ingin sekali jadi orang dewasa, tapi kini menjadi orang dewasa adalah hal yang paling menakutkan, seram sekali memikirkan tentang proses yang menjadi tua. Tapi itulah hidup, proses, berubah. Seperti hati ini yang sempat dilahirkan kembali setelah dimatikan oleh kekecewaan yang berat, harus dimatikan kembali.
Tunggu dulu, agak cepat rasanya kalo  langsung menceritakan endingnya, tragis sekali kalo semua penulis di dunia langsung memindahkan bab terakhir setelah bab pertama. Pembacanya pasti akan kebingungan, walaupun terkadang lebih baik kebingungan ketimbang mengetahui kebenaran.
Seperti yang ku bilang tadi kalo hidup ini adalah proses. Yang jadi masalah bila kita tidak pernah tau seperti apa prosesnya. Tuhan memang keren, bisa sekali Dia buat proses yang bermacam-macam dengan pelajaran yang beragam pula.
Aku mencintaimu kekasih, walaupun seharusnya kata kekasih sudah tidak boleh digunakan lagi dalam perbincangan ini, tapi tidak apa, anggap saja yang terakhir kali. Dulu waktu ku tetapkan hati ini untukmu, aku tidak memikirkan tentang resikonya. Karna ketika kita jatuh cinta, ya jatuh cinta saja. Kalo keburu memikirkan resikonya mungkin tidak ada manusia yang berani untuk jatuh cinta. Dan sekarang aku ingin bicara mengenai resiko yang sedang aku hadapi sekarang.
Cinta hadir dengan baik dan ketika ia berubah menjadi tidak baik alangkah buruknya kalo kita terus menggenggam cinta itu. Bukan karna kita menyerah, bukan karna kita merasa sudah tidak ada harapan lagi, tapi karna kita tau cinta itu sudah tidak baik. Kini cinta yang pernah membuatku merasa seperti dilahirkan kembali itu, berubah memaksaku untuk berhenti. Cinta boleh datang dan pergi, bahkan begitulah cara kerjanya. Cinta akan datang dan pergi. Dia pernah datang dan sekarang akan benci dengan cara yang baik. Karna cinta itu tidak menyakiti, sebaliknya seringkali ego kita sendiri lah yang menciptakan sakit itu. Untuk itu, biarkan cinta itu pergi. Kita masih bisa hidup sebagai individu yang pernah saling belajar dari cinta yang sama, walau cinta itu sekarang pergi.
Di Dunia ini tidak ada yang selamanya. Semua hal terjadi hanya untuk jadi pelajaran yg berbeda. Dan hatiku sudah kembali mati, mungkin butuh waktu yang lama sampai akhirnya sang maha cinta menitikan hati yang baru untuk melahirkan kembali rasa yang dulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar