22 Maret 2013

buliying


Seorang anak lari ke rumah sepulang sekolah, membanting pintu kamar lalu membanting dirinya ke kasur dan menutup kepalanya dengan bantal. Anak ini diam terus selama berjam-jam. Ketika ditanyakan oleh orang tuanya anak ini tidak mau mengatakan apapun juga. Di satu sisi kota lainnya, seorang anak remaja terlihat sedang menyendiri di sudut toilet di SMA nya. Menyendiri dan hanya merenung. Sementara di sisi kota lainnya seorang karyawan kantor mengeluhkan demam dan pusing-pusing setiap saat memasuki gedung kantornya. Apa yang sedang terjadi dengan mereka ? Ternyata mereka memiliki kesamaan, yaitu sama-sama di-bully. Pernahkah Anda mengalami situasi seperi ini ? Pernahkan Anda mendapatkan kerabat, anak, teman,atau saudara yang mendapat perlakuan bullying ? Atau barangkali Anda sendiri yang melakukan bullying, hehehehe….
Bullying adalah segala tindakan yang dilakukan oleh seseorang kepada seseorang lainnya dengan maksud dan tujuan untuk menakut-nakuti atau ingin membahayakan orang lain. Anak-anak yang melakukan tindakan bullying biasanya memilih seseorang yang lemah untuk di-bully. Bisa lemah secara fisik atau lemah secara status sosial. Begitu juga dengan remaja dan pada usia dewasa. Seseorang yang mendapat perlauan bully di kantor biasanya adalah seorang karyawan baru atau seseorang yang tidak disukai oleh boss-nya. Atasan cenderung melakukan tindakan bullying kepada anak buahnya karena mempunyai struktur sosial yang lebih tinggi. Bullying bisa dilakukan dimana saja dan pada usia berapapun. Umumnya bullying dimulai semenjak usia sekolah dasar dan menjadi semakin umum pada sekolah menengah. Tingkat kuliah mungkin ada bullying namun sepertinya angka kejadiannya tidak cukup banyak karena pada saat kuliah umumnya sudah mengenal cara belajar sendiri dan tidak harus attach dengan segala aktifitas kampus. Pada lingkungan kerja, organisasi yang moderen biasanya sama sekali tidak didapatkan bullying. Jika ada staf atau pimpinan pada organisasi yang masih melakukan tindakan bullying barangkali yang bersangkutan tidak cocok bekerja di organisasi moderen.
Sumber gambar : http://static.disaboom.com
Bullying umumnya mempunya dua bentuk. Bisa berupa tindakan fisik atau tindakan emosional. Bullying fisik biasanya berhubungan dengan kekerasan fisik seperti memukul, menampar dan semua aktifitas yang melibatkan kontak fisik. Bullying emosional umumnya dilakukan dengan cara-cara merendahkan orang lain, memanggil dengan sebutan-sebutan yang merendahkan, mengejek, atau menghina. Pria cenderung menggunakan tindakan fisik saat melakukan bullying, sementara perempuan cenderung menggunakan kekerasan emosional. Menggosipkan teman sekerja sehingga membuat suasana kerja menjadi tidak nyaman juga termasuk tindakan bullying yang bersifat emosional. Di sekolahan biasanya anak-anak perempuan akan membentuk sebuah kelompok-kelompok eksklusif lalu melakukan tindakan bullying kepada kelompok minoritas atau kepada adik kelas yang dirasa mempunyai kelebihan dibandingkan kelompok eksklusif tersebut. Ternyata hal ini bisa berlanjut sampai usia kerja. Di kantor mungkin pernah mendengar anekdot bahwa orang yang tidak ikut ngumpul-ngumpul biasanya adalah orang yang digosipkan. Barangkali Anda termasuk orang yang sering melakukan tindakan tersebut. Hayo ngaku aja hehehehe…. Seiring dengan perkembangan teknologi, saat ini dikenal istilah cyber bullying. Tren terbaru ini malah terjadi sebaliknya, tidak dilakukan kepada seseorang yang posisinya lebih kuat, namun bisa saja dilakukan oleh seseorang yang secara sosial lebih lemah. Akhir-akhir ini sering sekali mendengar seorang murid membuat status facebook yang isinya mengolok-olok gurunya, sehingga anak didik tersebut kemudian ditegur atau dikeluarkan. Seorang dosen di sebuah perguruan tinggi negeri mengeluhkan ke saya tentang maraknya fenomena bullying kepada dosen oleh mahasiswa melalui twitter. Cyber bullying lebih membahayakan daripada visual bullying karena bisa saja dilakukan oleh siapapun dan tidak mengenal batasan apapun.
 Jika Anda mendapati seseorang yang di-bully maka Anda harus menjadi bagian untuk mencegah meluasnya tindakan tersebut.
Mengapa penting untuk menghentikan bullying ? Seorang anak yang di-bully cenderung akan mempunyai ekspresi negatif terhadap dirinya sendiri. Pandangan diri dan bagaimana menilai diri sendiri cenderung tertekan. Jika berlangsung lama sangat berbahaya bagi perkembangan kejiwaan. Akibatnya anak tersebut akan tumbuh menjadi dewasa yang enggan untuk mengekspresikan dirinya. Tidak yakin bahwa dirinya mempunyai kemampuan spesifik yang lebih dibandingkan orang lain. Tidak sedikit anak yang ter-bully kemudian bunuh diri karena sangat depresi. Sementara anak yang melakukan tindakan bullying cenderung tidak mempunyai nilai akademis yang baik. Anak-anak ini cenderung drop out dari sekolah, bermasalah dengan napza atau alkohol dan ada kecenderungan untuk melanggar hukum.
Sumber gambar : http://labspace.open.ac.uk
Anak-anak yang melakukan tindakan bullying biasanya lebih kuat atau besar secara fisik. Mereka melakukan tindakan tersebut karena mereka berpikir bahwa mereka lebih superior dibandingkan anak yang lain. Anak-anak ini biasanya termasuk anak-anak yang selalu bertindak tanpa berpikir, sehingga kemudian juga tidak berpikir tentang perasaan orang lain atau bahkan sama sekali tidak bisa mengerti bahwa orang lain juga mempunyai perasaan. Anak-anak yang melakukan tindakan bullying kadang berasal dari latar belakang orang tua yang selalu bertengkar. Mereka kemudian mem-bully anak lain karena mereka sendiri juga merasa ter-bully oleh kondisi keluarga atau orang tuanya. Anak-anak ini perlu konseling. Dialog antara anak-anak dan konselor akan mampu membantu agar anak-anak ini bisa memahami tentang tindakan yang telah mereka lakukan. Konseling juga bisa membantu anak-anak bullyers untuk berinteraksi positif dengan orang lain. Jika tidak diatasi, bisa menimbulkan masalah kepribadian yang cukup serius ketika dewasa, misalnya ketidakmampuan untuk mengikuti norma masyarakat dan ketidakmapanan di tempat kerja. Kenali anak Anda apakah anak Anda termasuk anak yang sering melakukan tindakan bullying.
Kenali juga apakah anak Anda termasuk anak yang suka di-bully. Ajarkan anak Anda untuk percaya diri sendiri. Berikan bekal berupa kemampuan spesifik yang dimiliki si anak sebagai kelebihan dibandingkan dengan anak lain. Ajarkan anak Anda untuk secara berani mampu mengatakan “Stop melakukan itu” atau mengatakan “Apa yang kamu lakukan tidak menakutkan saya”. Ajarkan untuk mengucapkan itu dengan suara yang tegas dan tenang. Berjalanlah menjauh dengan tenang, jangan lari. Beritahukan kepada orang tua anak yang melakukan bullying atau kepada guru-guru. Ikutkan anak Anda kepada kelompok-kelompok positif, misalnya kelompok pramuka, paduan suara atau kelompok apapun yang bersifat positif dan bisa membawa prestasi. Jika mendapat perlakuan cyber bullying jangan panik dengan membalas melalukan tindakan yang sama. Sebaiknya segera print atau copy status di jejaring sosial tersebut dan tunjukkan kepada guru, kepala sekolah atau atasan di tempat kerja jika mendapatkannya di tempat kerja.

21 Maret 2013

Daftar Chek Masalah

DAFTAR CEK MASALAH

Daftar Cek Masalah(DCM)  merupakan alat pengumpul data yang memuat pernyataan-pernyataan tentang masalah yang biasanya dialami oleh individu. Dapat juga dikatakan bahwa suatu metode untuk mengumpulkan data yang berupa suatu pernyataan (statement) tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya. Setiap pernyataan yang cocok dengan dirinya diisi chek atau tanda-tanda lainnya yang ditetapkan. Sedangkan pernyataan-pernyataan yang tidak cocok dengan dirinya tidak diisi.

Metode inventori (Daftar Cek Masalah/DCM) mempunyai persamaan dengan metode kuesioner, yaitu kedua-duanya menggunakan instrumen yang berupa suatu daftar. Perbedaannya ialah kalau dalam kuesioner instrumennya berupa daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh subyek. Sedangkan metode inventori (Daftar Cek Masalah/DCM) instrumen berupa pertanyaan yang harus dipilih oleh subyek sesuai dengan keadaan dirinya. Metode inventori (Daftar Cek Masalah/DCM) merupakan salah satu laporan diri atau deskripsi diri yang dipakai untuk mengetahui adanya masalah yang dihadapai individu secara langsung menggunakan alat-alat tertentu

Kebaikan dan Kelemahan Inventori (Daftar Cek Masalah/DCM) Ada keuntungan dari inventori. Metode ini dilaksanakan dan mudah pula cara pemberian markahnya dengan mengikuti petunjuk-petunjuk yang ditetapkan. Pelaksanaan inventori lebih lanjut dapat menimbulkan self kritis pada siswa yang mengisi inventori tersebut. Metode inventori merupakan metode pengumpulan data yang cukup efektif, sebab dapat menjaring data yang cukup banyak dalam waktu yang relatif singkat. Metode inventori ini juga mempunyai kelemahan. Para siswa hanya memberikan respon dalam bentuk verbal saja. Pemgumpulan data terpaksa hanya tergantung kepada kejujuran dan keiklasan para siswa. Seringkali subyek tidak memberikan jawaban yang benar karena adanya beberapa alasan
Fungsi dari DCM, yaitu
1.      Memudahkan individu mengemukakan masalah yang pernah dan sedang di alami.
2.      Daftar cek berfungsi dalam rangka observasi yang berkaitan dengan proses hubungan membantu (helping relationship) adalah sebagai alat pencatat hasil observasi, perilaku, kegiatan atau situasi individu yang diamati.
Manfaat daftar
Daftar cek bermanfaat untuk mendapatkan factor-faktor yang relevan dengan permasalahan yang sedang dihadapi. Hasil pengamatan dapat dengan segera dicatat dalam daftar cek yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dengan demikian dapat diartikan bahwa dengan menggunakan daftar cek obsever hanya tinggal menandai factor-faktor perilaku yang cocok ataupun tidak cocok dengan daftar cek
·  Masalah Kesehatan
·  Masalah Ekonomi
·  Masalah Rekreasi dan Hobby/Kegemaran
·  Masalah Kehidupan Sosial
·  Masalah Hubungan Pribadi
·  Masalah Muda-Mudi
·  Masalah Kehidupan Keluarga
·  Masalah Agama dan Moral
·  Penyesuaian terhadap Sekolah
·  Masalah Masa depan dan Cita-Cita
 
LEMBAR DCM SISWA
Pengantar
Di bawah ini ada sejumlah pernyataan yang mungkin berkaitan dengan persoalan saudara dengan keluarga, teman, pelajaran, hobi, agama, dan kesehatan. Tugas saudara adalah memberi tanda lingkaran pada nomor di lembar jawab bila pernyataan  tersebut selama ini benar-benar sesuai dengan kedaan saudara. Jawaban ditulis pads lembar jawab yang telah disediaka.
Tidak ada jawaban yang salah, semua jawaban adalah benar kecuali yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. Jawaban saudara bersifat pribadi dan dijamin kerahasiaannya, oleh sebab itu saudara diminta menjawab dengan sejujur-jujurnya sesuai keadaan yang sebenarnya. Jawaban ditulis pada lembar jawab yang disediakan.
NO
TOPIK

I. KESEHATAN
1
Sering sakit kepala?
2
Sering sakit sekarang?
3
Jantung sering berdebar-debar?
4
Sering keluar keringat?
5
Kesehatan sering terganggu?
6
Pernah operasi?
7
Merasa terlalu gemuk?
8
Merasa terlalu kurus?
9
Selalu kurang nafsu makan?
10
Merasa kurang bahagia karena cacat?
11
Sering kurang/ tidak dapat tidur?
12
Merasa lelah dan tidak bersemangat?
13
Makanan kurang mamanuhi syrat kesehatan?
14
Sering merasa mengantuk?
15
Penglihatan saya kurang?
16
Saya sering pusing/pening?
17
Pendengaran saya kurang?
18
Saya menderita gagap?
19
Kurang hawa segar?
20
Sering gemetar dan keluar keringat?
21
Mudah kaget dan gugup?
22
Sering pingsan?
23
Tekanan darah terlalu rendah?
24
Tekanan darah terlalu tinggi?
25
Mempunyai penyakit menahun?



II. KEADAAN EKONOMI
26
Uang saku saya tidak mencukupi
27
Kekurangan buku2 karena tidak mampu membeli
28
Terpaksa sambil bekerja karena ekonomi tdk cukup
29
Tidak tahu bagaimana caranya menambah biaya sekolah
30
Saya sering meminjam uang
31
Penerangan lampu dirumah kurang cukup
32
Sering berjalan kaki kesekolah padahal rumah jauh
33
Orang tua tidak mempunyai pekerjaan tetap
34
Uang sekolah saya terlalu tinggi
35
Terlalu banyak saudara yang harus dibiayai
36
Saya tidak pernah mendapat uang saku
37
Ibu/saudara ikut mencari penghasilan tambahan
38
Terpaksa sering menunggak membeyar SPP
39
Tamat sekolah terpaksa tdk meneruskan ke perguruan tinggi
40
Ayah dan Ibu tidak hidup bersama
41
Keluarga saya hidup berantakan
42
Saya tidak puas dengan keadaan saya
43
Saya ikut orang lain karena orang tua saya tidak mampu
44
Orang tua saya mampu dan saya ingin segala keinginan saya dipenuhi
45
Saya ingin orang tua tidak terlalu mengekang

III. KEHIDUPAN KELUARGA
46
Saya anak tunggal
47
Saya anak sulung
48
Saya anakbungsu
49
Saya adalah tidak berayah
50
Saya adalah tidak beribu
51
Saya selalu dimanaj orang tua saya/saudara
52
Saya tidak hidup bersama orang tua
53
Ayah/Ibu pulang kerja terlalu petang
54
Di rumah terlalu sibuk dengan membantu orang
55
Pusing ayah ibu selalu bertengkar
56
Mata pencaharian orang tua mengganggu pikiran
57
Orang tua kurang memperhatikan
58
Orang tua selalu mencampuri urusan saya
59
Saya sukar menyesuaikan diri dengan ayah
60
Saya sukar menyesuaikan diri dengan ibu
61
Saya kurang senang dirumah
62
Kehidupan dirumah kurang teratur
63
Keluarga kurang tolong menolong

IV.  AGAMA DAN MORAL
64
Tidak sungguh-sungguh menerima pelajaran agama
65
Masih meragukan adanya tuhan
66
Sering timbul keinginan berganti agama
67
Malas bersembahyang
68
Tidak sungguh-sungguh dalam mengerjakan ibadah
69
Kurang merasakan manfaat agama
70
Sering berdusta
71
Sering ingkar janji
72
Sering tidak mengakui kesalahan
73
Sering iri hati
74
Ucapan dan perbuatan sering tidak sesuai
75
Sering mengambil barang orang lain
76
Sering mempermainkan orang lain
77
Pernah melanggar kesusilaan
78
Kurang dapat bertoleransi dengan pemeluk agama lain
79
Kurang merasa iba terhadap penderitaan orang lain
80
Kurang ada tenggang rasa dengan orang lain
81
Sering melupakan milik orang lain yang dipinjam
82
Kurang hormat dengan orang lain yang lebih tua
83
Kurang hormat dengan wanita
84
Membenci teman yang punya kelebihan
85
Ada perasaan senang menceritakan hal yg berbau porno
86
Sangat segaul dengan orang yang agak ugal-ugalan
87
Kurang senang dengan wanita atau pria pendiam

V.  REKREASI DAN HOBY
88
Keinginan untuk rekreasi selalu terhalang
89
Gemar melukis tetapi tidak mempunyai alat lukis
90
Waktu libur saya harus belajar
91
Suka olah raga tetapi tidak ada kesempatan
92
Lebih suka buku hiburan daripada buku pelajaran
93
Orang tua saya tidak pernah mengajak rekreasi
94
Terlalu sering rekreasi keluar kota
95
Sebagian besar waktu saya pakai untuk belajar
96
Waktu saya banyak terpakai untuk membantu orang tua
97
Saya tidak bisa menggunakan waktu luang saya
98
Setiap ada film baru, saya nonton
99
Salah satu keluarga saya sering menghalangi hoby saya
100
Kesenangan membaca majalah menghabiskan waktu belajar
101
Habis waktu saya untuk menonton TV
102
Waktu luang banyak terpakai untuk hoby
103
Waktu luang banyak terpakai untuk ngobrol
104
Waktu banyak terpakai untuk latihan seni
105
Saya tidak senang rekreasi
106
Lebih tenang di rumah dari pada hoby di luar rumah

VI.  HUB. PRIBADI
107
Tidak suka bergaul dengan orang lain yang kedudukannya lebih rendah
108
Tidak suka bergaul dengan orang lain yang kedudukannya lebih tinggi
109
Sering merasa malu dengan kawan lawan jenis
110
Sering merasa iri hati
111
Sukar mendapat teman
112
Tidak suka bertamu
113
Enggan menerima tamu
114
Merasa rendah diri
115
Sering merasa curiga terhadap orang lain
116
Bersikap kaku dan tidak toleran
117
Bersikap dingin dalam bergaul
118
Sering ingin bunuh diri
119
Merasa pesimis (tidak punya harapan)
120
Saya ingin lebih menarik

VII. HUB. SOSIAL DAN ORGANISASI
121
Tidak senang bermain dalam kelompok
122
Sering gagal dalam usaha mencari teman
123
Sukar bergaul
124
Merasa tidak disenangi kawan-kawan di luar sekolah
125
Senang menjadi pusat perhatian
126
Tidak berminat dalam organisasi
127
Terlalu aktif dalam berorganisasi
128
Sukar menyesuaikan diri
129
Mudah tersinggung
130
Takut bergaul dengan atasan
131
Tidak tertarik menjadi pemimpin
132
Tidak pernah mengemukakan suatu pendapat
133
Sering bertentangan pendapat dengan orang lain
134
Sukar menerima kekalahan
135
selalu ingin berkuasa dalam bergaul
136
Bingung bila berhadapan dengan orang banyak
137
Mudah merasa malu
138
Mudah marah
139
Sering tidak sabar
140
Sering tidak menepati janji
141
Tidak dapat menerima kritik
142
Bersifat tertutup
143
Lebih senang menjadi anggota daripada ketua
144
Jarang diajak bermain-main bersama oleh teman

VIII.  MASALAH REMAJA
145
Memikirkan masalah cinta adalah soal yang terlalu awal bagi saya
146
Cinta adalah bagian dari hidup saya
147
Merasa tabu membicarakan soal cinta
148
Bercinta di masa sekolah dapat menajdi dorongan
149
Bercinta di masa sekolah dapat menghancurkan semangat
150
Saya mulai tertarik pada lawan jenis
151
Saya lebih tertarik pada teman sejenis
152
Saya pernah patah hati ditinggal pacar
153
Saya sering membayangkan adegan cinta
154
Saya gemar melihat film atau membaca buku yang bertema cinta
155
Saya terpaksa pacaran sembunyi-sembunyi
156
Saya merasa jijik atau muak jika ada orang membicarakan cinta
157
Saya tidak bisa belajar jika ada orang yg membicarakan masalah cinta
158
Saya sering melamun membicarakan si-Dia

IX.. PENYESUAIAN TERHADAP SEKOLAH
159
Saya sering malas masuk sekolah
160
Saya sering meninggalkan pelajaran
161
Saya sering membolos
162
Saya ingin pindah ke kelas lain
163
Saya ingin pindah sekolah
164
Saya sering merasa cemas jika ada ulangan
165
Bahan pelajaran sulit dikuasai
166
Saya ingin menjadi pengurus osis tetapi tidak terpilih
167
Ada beberapa pelajaran yang tidak saya sukai
168
Pelajaran disekolah terlalu membosankan
169
Saya merasa kurang dimengerti oleh guru
170
Peraturan sekolah terlalu membosankan
171
Pribadi guru yang menyebabkan pelajaran tidak diperhatikan
172
Beberapa mata pelajaran saya anggap tidak perlu
173
Di sekolah saya tidak memusatkan perhatian
174
Di dalam kelas saya sering melamun
175
Saya sering datang terlambat
176
Seorang kawan salalu menjengkelkan saya
177
Tidak ada teman yang saya sukai untuk belajar

X. PENYESUAIAN TERHADAP KURIKULUM
178
Pelajaran di sekolah terlalu berat
179
Pelajaran di sekolah terlalu mudah
180
Sukar mendapatkan buku pelajaran
181
Saya takut terhadap ulangan
182
Saya tidak suka belajar
183
Saya mengerti isi buku pelajaran
184
Saya tidak berminat terhadap buku
185
Saya sering mendapatkan nilai rendah
186
Saya tidak senang belajar bersama
187
Saya sukar menangkap dan mengikuti pelajaran
188
Saya sering mearasa khawatir jika mendapat giliran maju dikelas
189
Saya sering kesulitan dalam mengerjakan PR
190
Pelajaran yang bersifat hitungan sukar bagi saya
191
Pelajaran yang bersifat hafalan sukar bagi saya
192
Saya merasa segan membaca buku di perpustakaan

XI. KEBIASAAN BELAJAR
193
Saya belajar kalaun ada ulangan
194
Saya belajar tidak teratur waktunya
195
Saya belajar hanya waktu malam hari
196
Saya belajar hanya waktu siang hari
197
Saya sukar memusatkan perhatian waktu belajar
198
Saya sukar mengingat pelajaran yang telah dihafal
199
Saya sulit memulai belajar
200
Kalau belajar saya sering mengantuk
201
Saya sering merasa malas belajar
202
Saya sering merasa terganggu saudara ketika belajar
203
Saya belajar dengan cara menghafal
204
Saya belajar dengan cara membanyangkan
205
Saya belajar dengan cara membuat ringkasan
206
Saya tidak dapat menerapkan cara belajar yang baik
207
Saya sering menyalin PR teman

XII. KARIER DAN CITA-CITA
208
Saya tidak tahu berbuat apa setelah MTs
209
Saya sukar menetapkan pilihan sekolah lanjutan
210
Saya khawatir tidak diterima di sekolah menengah atas
211
Saya ingin melanjutkan sekolah kejenjang yang lebih tinggi
212
Saya merasa pesimis dengan masa depan
213
Saya khawatir nantinya tidak bisa mandiri
214
Saya ingin mengetahui bakat dan kemampuan diri
215
Cita-cita saya tidak sesuai dengan kemampuan saya
216
Saya bingung menentukan sikap setalah lulus nanti
217
Saya merasa bingung bila tidak melanjutkan sekolah
218
Saya sering cemas jika mengingat masa depan
219
Orang tua sering memaksa saya dalam mengarahkan cita-cita
220
Saya tidak mempunyai gambaran tentang cita-cita saya