FOTO BERSAMA KEPALA MI, DEWAN
GURU DAN SISWA YANG DI OBSERVASI
FOTO BERSAMA SISWA YANG DI
OBSERVASI
Pendahuluan
Kelompok kami
mengadakan observasi pada 1 November 2012, pada Madrasah Ibtidaiah Negeri (MIN)
Jagabaya II yang terletak di Jalan Pahlawan Jagabaya II Kecamatan Way Halim
Badar Lampung. Di bawah pimpinan Ibu Hj. Mumashiroh.S.Ag., MM. sekolah tersebut
memiliki 6 lokal. Dimana masing-masing local di isi oleh tingkatan kelas dari
kelas 1 sampai dengan kelas 6. Sekolah tersebut dibawah naungan Kementrian
Agama.
Dalam proses
belajar mengajar efektif, semua kelas di mulai dari pul 07.30 sampai dengan
pukul 12.30 WIB. Adapun mata pelajaran yg di berikan kepada anak didik tidak
jauh beda dengan Sekolah Dasar Negeri pada umumnya, hanya perbedaannya lebih
menekanka kepada pendidikan agama islam dan pendidikan al-quran hadis, Aqidah
Ahlak, Fikih, Bahasa Arab.
Mayoritas siswa
merupakan penduduk asli sekitar lokasi MiN tersebut. Dan merupakan satu-satunya
MIN yang ada di lingkungan Jagabaya II. Pada saat observasi, kami mengobservasi
siswa kelas 4 (saat kelas 3 siswa tersebut berprestasi), dan siswa kelas 3.
Berikut hasil
observasi kami.
Hasil observasi
Nama : SYIFA MELANDRI
Tempat
Tanggal Lahir: Bandar Lampung, 16 Maret 2003
Kelas : 4
Prestasi : Juara Kelas Peringkat
1 dari kelas 1,2, 3. Pada saat ini
Pun Syifa masih mendominasi prestasi belajar di kelasnya. Ia menyukai
pelajaran Bahasa Indonesia, menurutnya pelajaran itu sangat mudah dan
sudah biasa untuk ia pelajari, begitu
juga dengan matematika. Namun untuk pelajaran yang kurang diminati adalah
Bahasa Arab, dan Fiqih. Dapat dilihat dalam Kumpulan Nilai pada kelas 3
(kenaikan kelas 4). Menurut ia mata pelajaran tersebut lebih memfokuskan untuk
menghafal ayat al-quran yang menurutnya memerlukan banyak waktu dan konsentrasi
penuh untuk menghafal.
Walaupun ia berprestasi, namun dalam hal keterampilan menulis, tulisan
Syifa tergolong jelek. (info dari walikelas ).
Syifa merupakan anak pertama dari 2
saudara, kemudahan dalam belajar yang di alami syifa, di dukung oleh
terpenuhinya fasilitas belajar syifa. Pelajaran yang di berikan di sekolah
sering ia ulagi belajar di rumah dengan bimbingan orang tuanya. Walaupun syifa
tidak melakukan bimbingan belajar tambahan di luar sekolah, namun ia puas akan
prestasi yang di prolehnya.
Nama : Rahmat Rusiamin
Tempat Tanggal Lahir : Bandar
Lampung, 11 Januari 2012
Kelas : 3
Yamin, sapaan akrab teman-teman dan guru di sekolahnya. Merupakan anak ke
3 dari 5 bersaudara, ayahnya bekerja sebagai penggumpul barang-barang usai
pakai (rongsok), sedang ibunya hanya ibu rumah tangga. Di sekolah ia tergolong
anak yang kurang berprestasi. Banyak pelajaran yang sulit ia kuasai dikarenakan
kesulitan ia dalam membaca. Dalam proses belajar di sekolah yamin mengakui, keterlambatan
dalam belajar itu selain kesulitan dalam membaca, ia pun masih enggan mengulang
pelajaran di rumah. Di karenakan keterbatasan akan fasilitas belajar dan waktu
yang di gunakan hampir tidak ada. Seperti halnya Syifa, Yamin pun menyukai
Bahasa Indonesia dan matematika. Namun karena harus “mengeja” dalam setiap
materi pelajaran, itulah yg menyebabkan kesulitannya dalam menerima pelajaran
secara efektif. Harapan Yamin, kelak ia lancer membaca, ia akan berprestasi
seperti Syifa.
Nama : Ahmad
Rahmat Hidayat
Tempat Tanggal lahir : Bandar
Lampung, 28 Agustus 2004
Kelas 3
Rahmat, merupakan sapaan akrabnya. Ia merupakan anak ke 3 dari 3
bersaudara, ayahnya bekerja sebagai pedang es sedangkan ibunya hanya ibu rumah
tangga. Sama seperti Yamin, Rahmat pun mempunyai kesulitan dalam me,peroleh
pelajaran, ia belum bias membaca secara lancar. Pada saat ini, ia masih belajar
dengan “mengeja” kata tiap kata dalam perintah yang ada di dalam buku atau
materi belajar di sekolah, selain itu ia pun tidak mempunyai kesempatan dalam
mengulang pelajaran di rumah. Karena waktu yang ada di gunakannya untuk di
habiskan bermain bersama teman-teman yang ada. Menurutnya belajar itu di
lakukan di sekolah saja, dan di rumah waktunya bermain. Sama seperti kedua
temannya, Rahmat juga mempunyai pelajaran yang di sukai yaitu Bahasa Indonesia
dan Matematika, namun kadang membuatnya untuk berusaha sekuat tenaga agar
kalimat yang ia “eja” dapat terselesaikan dengan baik. Dan ia mengerti akan
perintah yg di berikan dalam pelajaran tersebut.
Fiqih dan hafalan surat pendek merupakan mata pelajaran yang dianggap
sulit baginya. Sama alas an seperti Yamin di atas.
Jika di lihat dari Buku Kumpulan Nilai yang ada, nilai terendah Rahmat di
peroleh pada mata pelajaran Matematika. Untuk menanggulangi kesulitan belajar
yg ia rasakan, Rahmat mencoba untuk banyak berlatih Membaca kalimat yang ada,
agar ia mangerti tugas apa yg akan ia lakukan dalam belajar.
Dalam observasi dan konseling, kelompok menggunakan konseling teman
sebaya, dimana siswa yang tidak berprestasi dapat belajar dari pengalaman
temannya yang berprestasi. Menggunakan trik yang teman berikan merupakan cara
yang terbaik di berikan.
Kelompok pun mewawancarai perwakilan guru yang ada. Menanyakan kiat apa
saja yang sekolah lakukan jika mendapatkan siswanya dalam memperoleh kesulitan
belajar, yaitu dengan cara pemberian nasihat memanggil orang tua untuk datang
ke sekolah. Pemberian Les tambahan tidak di berikan di sekolah utuk jenjang
kelas dibawah kelas 6.
Adapun reward yang di berikan kepada mereka yag berprestasi adalah dengan
pemberian hadiah dan piagam pada tiap pembagian lapor.
Kesimpulan
Kesulitan yang di alami siswa dalam memperoleh pelajaran di sekolah di
sebabkan oleh kurang lancarnya mereka dalam membaca. Dan sekolah pun belum menyiapkan bimbingan belajar bagi siswa di
bawah kelas 6.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar