Rangkuman
Konseling
Bahwa dalam dialog konseling di
atas, dalam tahap pembentukan PK memberikan kesempatan kepada kliennya dan di
respon dengan baik. Terjadilah pertukaran informasi mengenai identitas mereka.
Pada tahap ini PK sebagai fasilitator dalam pengenalan diri. Pada tahapan
peralihan, telah terjadi antusias konseling dari masing-masing klien, di
buktikan dengan adanya dialog Aini yag menyatakan kesediaannya dalam memualai
tahap kegiatan “siaaaap bu… langsung dimulai saja bu!”. Pada tahapan kegiatan,
terjadi pertukaran pendapat tentang kasus yang diangkat, mereka saling
mengeuarkan pendapat masing-masing, lengkap dengan argument mereka. Tahap
pengakhiran PK mengomandoi jalannya tahapan ini, dank lien pun tetap antusias
dalam konseling, di buktikan dengan adanya reson dari klien untuk segera
mengadakan pertemuan kembali.
Tahapan konseling ini berlangsung
dengan baik, dan antusias dari klien pun baik, sehingga konseling berjalan
dengan efektif.
RESUME PROFIL
BIMBINGAN KELOMPOK
A.
Bentuk
Layanan : Bimbingan Kelompok
B.
Penyelenggara : Konselor (Lia Gustina Ais)
C.
Sasaran/
Anggota : Anggota berjumlah 4
orang
1.
Niluh
Mei Arianti
2.
Misna
Yusnita
3.
Nuraini
4.
Dwi
Hutrina
D.
Lingkup
Pembicaraan :
1.
Sifat/Topik : Umum/Siswa ingin
mengetahui cara
Belajar yang aktif saat menempuh ujian
2.
Topik
yang muncul :
Bagaimana cara belajar yang aktif,
Ketika mereka hendak menghadapi ujian
3.
Topik
yang di bahas : Kiat
Belajar yang Efektif
4.
Isi
bahasan :
Mengetahui cara belajar efektif
Mengetahui trik belajar yang efektif
E.
Lain-lainnya : Pembimbingnya seorang wanita,
klien atau peerta semuanya wanita.
Suasana yang terjadi dalam kelompok terbuka
dan antusias.
Wawancara Konseling
TAHAP
I, PEMBENTUKAN
Pembimbing Kelompok (PK)
“selamat siang, Ibu senang kalian
memenuhi undangan yang telah ibu berikan, dan ibu ucapkan terima kasih atas
partisipasi kalian dalam bimbingan kelompok ini, sebelum kita memualinya ada
baiknya kita saling mengenal satu-sama lainnya. Walaupun ada yang sudah kenal
tapi ibu yakin belum saling mengenal lebih dalam, dan ibu harap pertemuaan ini
mendapatkan manfaat yang baik.”
PK
“Adapun tujuan dari kegiatan ini,
adalah untuk saling mengeksplor pendapat yang ada, dan melatih kecakapan
berbicara kalian. Keluarkan saja ide, tanggapan
yang ada, jangan ragu untuk mengutarakannya. Sebab di sini kita saling
terbuka. Nah jika ada teman yang sedang berpendapat, kiranya teman yang lainnya
menanggapi dan mencoba memecahkan masalah yang menghambat.”
PK
“Sebelumnya ibu akan
memperkenalkan diri. Nama ibu Lia Gustina Ais, cukup panggil ibu dengan sebutan
Ibu Ais, karena di sekolah kita ada 2 nama ibu Lia. Biar memudahkan
panggilannya, maka ibu simpulkan dengan memanggil Ibu Ais.”
Anggota
(serentak) “Baik Ibu Ais…….”
PK
“hehehe.. siapa selanjutnya yang
bersedia utuk memperkenalkan dirinya, boleh dengan menceritakan apapun tentang
dirinya.”
Aini
“ Saya dulu ya bu, saya Aini
kelas XI IPS1, hobi saya mendengarkan music, saya tinggal bersama kedua orang
tua saya. Mereka berprofesi sebagai seorang dokter. Demikian terima kasih”
PK “Baik, selanjutnya.”
Niluh
“ Saya bernama Niluh, saya
berasal dari kelas XI IPS 4, hobi saya membaca novel sastra, saya pun tinggal
bersama kedua orang tua saya. Mereka bekerja di Instansi Pemerintahan di kota
ini, saya memiliki 1 orang adik yang sangat lucu, saat ini ia sekolah kelas 3
SD, kiranya cukup dari saya. Terima kasih”
Misna
“Saya Misna Yusnita bu, Kelas XI
IPS 4 sama seperti niluh. Hobi saya.. apa saja bu, yang penting saya suka..
hehhe.. itu aja deh bu”
PK
“okee,, yag terakhir silahkan
adinda Dwi”
Dwi
“Saya Dwi Hutrina, saya dari
kelas XI IPA1, hobi saya travelling, apa lagi kalau berkunjung ke daerah-daerah
yg memiliki sejarah, saya sangat suka sekali. Itu saja deh bu”
PK
“wah, ibu senang sekali, kalian
sudah mulai berani berbicara. Nah, kalian sudah mulai mengenal satu sama lain”
Anggota
(serentak) sudaaaaaaahh…..
TAHAP
II PERALIHAN
PK
“ Tahap pertama sudah kita lalui,
sekarang kita akan memasuki kegiatan, dimana dari kalian akan mengutarakan
permasalahan yang sedang terjadi atau dirasakan. Bias berupa kesulitan atau
hambatan yang di lalui, dan Ibu pun berharap kalian bias memberikan gagasan
terhadap pembahasan yang sedang berlangsung. Bisa di pahami?”
Dwi
“Bisa bu…”
Aini
“Bisaaaaa”
PK
“okee.. kita mulai saja yaa”
TAHAP
III KEGIATAN
PK
“Ibu kasih kesempatan kepada
kalian, untuk membahas mengenai masalah yang ada nih, boleh apapun.”
Niluh
“Bagaimana kalau mengenai cara
belajar yang baik sebab kitakan mau menyambut kenaikan kelas, nah saya kira ini
adalah saat yang tepat dalam membahas ini, kitakan akan menginjak kelas XII,
berarti kita harus semakin efektif belajarnya. Gimana teman-teman? Apa di
setujui?”
Dwi
“ waah ide bagus tuh, boleh deh”
Aini
“saya setuju nih”
PK
“Hebat ya anak-anak ibu, sudah
berani mengungkapkan pendapat yang akan di bahas, ibu senang.”
Misna
“hehehe.. ibu Bisa aja deh..”
PK
“Kalau ibu oleh tau, menurut
kalian apa sih belajar yang efektif itu?”
Niluh
“belajar efektif itu bu, belajar
dengan baik, menggunakan waktu yang ada sebaik mungkin untuk belajar, baik ada
tugas, ataupun tidak. Yaaa.. walau hanya sekedar membaca saja”
Dwi
“kalau menurut saya, belajar
efektif itu, emmm… belajar dengan tekun bu, bias belajar dengan melihat dari
buku, gugel di internet, atau belajar memalui bertanya denga yang ahlinya,
dengan tujuan agar dapat pengetahuan yang baik. Heheheh”
Aini
“Belajar yang baik, itu belajar
jika kita sedang mendapatkan waktu luang, sejak tidak semua waktu yang tersedia
bias di lakukan dengan beajar, walaupun sedikit, tetapi bermanfaat. Naah begitu
juga dengan belajar di sekolah, kita bisa belajar dengan memaksimalkan waktu
yang ada. Oleh sebab itu kalo belajar di sekolah kadang saya masih merasa
kurang, karena dikit banget waktunya.
Misna
‘hehehe.. pendapatnya bagus-bagus
yaa.. saya idem dehh”
PK
“Belajar yang efektif adalah,
belajar yag menggunakan waktu sebaik mungkin. Cara yang baik untuk belajar
dalam menempuh ujian, hendaknya kalian memahami tiap materi yang di berikan,
memaksimalkan waktu yang ada, melatih dengan latihan yang ada, mengikuti belajar
tambahan juga, kemudian mulai cintai pelajaran yang ada, dengan mencintai
pelajaran yang ada, ibu rasa, kalian bisa dengan mudah belajarnya.”
Aini
“waah, begitu ya bu, kalau
begitu.. mulai sekarang saya mau belajar dengan mencintai pelajaran saya ya
bu..”
Niluh
“begitu ya bu”
PK
“ia.. mulailah dari sekarang,
sebab, tahun depan kalian sudah harus benar-benar focus terhadap pelajaran”
Dwi dan Misna
“baiklah bu”
TAHAP
IV PENGAKHIRAN
PK
“Bisa di pahami apa yang ibu
jelaskan tadi?, ananda sekalian, kita telah panjang lebar membicarakan masalah
yang ada, dan ibu senang sekali kalian telah berani mengungkapkan pendapat yang
kalian miliki, pertahankan dan tingkatka lagi. Ibu harap kalian dapat
mewujudkan apa yang kita bahas ini dalam belajar di sekolah.”
Dwi
“wah bu, saya senang sekali hari
ini dan pertemuan ini, bermanfaat sekali deeh”
Aini
“Bagaimana kalau kita adakan lagi
bu pertemuan ini, sebab mungkin masih banyak masalah yang belum teman-teman
ungkapkan. Heheheh”
PK
“Baiklah, sebelum ibu tutup, kita
akan menentukan waktu kapan kita akan berkumpul seperti ini lagi?”
Niluh
“bagaimana kalau Jumat sepulang
sekolah bu?”
Anggota
(serentak) okeeeee…”
PK
“oke untuk hari ini cukup sekian,
di sambung jumat esok ya, ibu harpkan kalian dapat hadir semua, Ibu ucapkan
terima kasih untuk kehadiranya, semoga bermanfat. Selamat Siang”
RANGKUMAN
Dalam wawancara konseling ini
terbagi menjadi 4 tahap, tahap pembentukan, peralihan, inti dan pengakhiran.
Dalam masing-masing tahap klien sangat antusias mengeluarkan pendapat dengan
menggunakan keterampilan berbicara yang mereka miliki, mereka tau kapan mereka
harus berbicara dan kapan mereka harus menjadi pendengar sehingga kegiatan
konseling ini berjalan dengan efektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar