RESUME
BUKU PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENULIS
ZAINAL AQIB, PENERBIT YRAMA WIDYA BANDUNG
OLEH
LIA
GUSTINA AIS
10110117
BK
VC
JURUSAN
ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PGRI B. LAMPUNG
2013
KATA
PENGATAR
Puji
syukur kehadirat Allah berkat rahmat dan hidayahNya, penulis dapat
menyelesaikan resume ini. Resume ini disusun dalam rangka menyelesaian tugas
mata kuliah Penelitian Pendidikan yang diampu oleh dosen Dr. Hj. Dharlinda Suri
Damiri.
Dalam
resume ini berisikan bagaimana melaksanakan pengembangan profesi PTK bagi guru,
karena PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka dan tanggap terhadap
dinamika pembelajaran di kelasnya.
Penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam buku ini, karena itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaannya resume ini.
Bandar
Lampung 1 Januari 2013
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
Kata
Pengantar……………………………………………………... i
Daftar
Isi…………………………………………………………… ii
BAB
I Hakikat
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)……….. 1- 8
BAB
II Pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)….. 9 - 12
BAB
III Penilaian Laporan Penelitian
Tindakan…………. 13 - 14
Daftar
Pustaka……………………………………………………… 15
BAB I
Hakikat Penelitian Tindakan Kelas
(PTK)
A. Pengertian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Dalam
bahasa Inggris Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diartikan dengan Classroom Action Research, disingkat
CAR. Ada tiga kata pembentuk pengertian tersebut, yaitu.
1. Penelitian
Yaitu
kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metode tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari
suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan
Sesuatu
gerak kegiatan yang sengaja dilakukan denga tujuan tertentu, yang dalam
penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan.
3. Kelas
Sekelompok
siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang
guru.
Dengan
penggabungan tiga pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, penelitian
tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yag sengaja
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas.
Penelitian
tindakan kelas (PTK) pertama kali dikenalkan oleh ahli psikologi social Amerika
yang bernama Kurt Lewin pada tahun
1946. Sedangkan di Indonesia baru dikenalkan pada akhir decade 80-an. Ole
karenanya, sampai dewasa ini keberadaannya sebagai salah satu jenis penelitian
masih sering menjadi perdebatan jika dikaitkan denga bobot keilmiahanya.
Jenis
penelitian ini dapat dilakukan dalam segala bidang. Dalam bidang pendidikan
peneitian ini dapat dilakukan pada skala makro ataupun mikro . dalam skala
mikro misalnya dilakukan dalam kelas pada waktu berlangsungnya suatu kegiatan
belajar-mengajar untuk suatu pokok bahasan tertentu pada suatu mata pelajaran.
B.
Jenis-jenis Penelitian
Bagi seseorang yang
memang ingin mendalami penelitian, perlu mengenal lebih banyak dan rinci
tentang jenis-jenis penelitian yang ditinjau dari berbagai aspek dan menunjuk
pada nama dan model pendekatan penelitiannya. Tujuannya adalah sebagai berikut.
1.
Menurut tujuannya
a. Penelitian eksploratif
yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui sesuatu dengan cara menggali atau
mengeksplor.
b. Penelitian deskriptif
dilakukan oleh peneliti untuk
mengumpulkan informasi atau data tentang fenomena yang di teliti, missal
kondisi sesuatu kejadian atau factor-faktor penyebab terjadinya sesuatu.
c. Penelitian eksperimen
adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat dari adanya perilaku
yang dengan sengaja dikenalkan pada subjek. Dengan kata lain penelitian ini
dilakukan untuk mengetes suatu hipotesis yang dilandasi dengan asumsi yang kuat
akan adanya hubungan sebab akibat antara 2 variabel
d. Penelitian evaluasi yang
dilakukan untuk mengetahui keterlijakan aksanaan suatu kebijakan. Jika ada
hambatan dapat diketahui apa hambatan tersebut kemudian dapat menentukan
cara-cara dalam rangka mengatasi hambatan yang dimaksud.
2. Menurut
model penelitiannya, dibedakan menjadi dua jenis, yaitu.
a.
Penelitian
Kuantitatif, yang dilakukan dengan cara menggambarkan
data dalam bentuk angka-angka yang bentuknya kuantitatif, sehingga dapat
digunakan untuk meramalkan kondisi yang lebih luas yaitu populasi dan masa yang
akan dating.
b.
Penelitian
Kualitatif, yang dilakukan secara cermat mendalam dan rinci
sehingga dapat mengumpulkan data yang sangat lengkap dan dapat menghasilkan
informasi yang menunjukan kualitas sesuatu.
C. Sifat
dan karakteristik PTK
PTK
merupakan tugas dan tanggung jawab guru terhadap kelasnya. Meskipun menggunakan
kaidah peneitian ilmiah, PTK berbeda dengan penelitian formal akademik pada
umumnya. PTK setidaknya memiliki karakteristik antara lain.
1. Didasarkan
pada masalah yang dihadapi guru dalam intruksional.
2. Adanya
kaloborasi dalam pelaksanaannya.
3. Peneliti
sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi.
4. Bertujuan
memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik instruksional.
5. Dilaksanakan
dalam rangkaian lagkah dengan beberapa siklus.
D. Prinsip-Prinsip
PTK
Menurut
Hopskin, (1993:57-61), ada 6 prinsip dalam PTK yaitu.
1. Pekerjaan
utama seorang guru adalah mengajar, dan apapun metodenya PTK yang diterapkan
nya seyogyanya tidak mengganggu komitmen sebagai pengajar.
2. Metode
pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu yang berlebihan dari guru
sehngga berpeluang mengganggu proses pembelajaran.
3. Metode
pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu yang berlebih dari guru
sehingga berpeluang mengganggu proses pembelajaran.
4. Metode
yang digunakan harus reliable,
sehingga memungkinkan guru mengidentifikasi serta merumuskan hipotesis secara
meyakinkan, mengembangkan strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelasnya, serta memperoleh data yang
dapat digunakan untuk menjawab hipotesis
yang dikemukakan.
5. Dalam
penyelanggarakan PTK, guru harus selalu bersikap konsisten menaruh kepedulian
tinggi terhadap proses dan prosedur yang berkaitan dengan pekerjaannya.
6. Dalam
plaksanaanya sejauh mungkin harus digunakan class
room excerding perspective.
E. Tujuan
dan Manfaat PTK
PTK
merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk memperbaiki layana
kependidikan yang harus diselenggarakan dalam konteks pembelajaran di kelas dan
peningkatan kualitas program secara keseluruhan.
Manfaat
yang dapat dipetik adalah sebai berikut.
1. Inovasi
pembelajaran
2. Pengembangan
kurikulum ditingkat sekolah dan di tingkat kelas
3. Peningkatan
profesionalisme guru.
F. Ciri-ciri
Penelitian Tindakan
1. Penelitian
tindakan partisipatori, yaitu kegiatan penelitian yang
dilakukan dengan menekankan keterlibatan anggota agar merasa ikut serta
memiliki program kegiatan tersebut serta berniat ikut aktif memecahkan masalah
berbasis umum.
2. Penelitian
tindakan kritis, yaitu penelitian yang dilakukan dengan
menekankan adanya niat yag tinggi untuk memecahkan masalah dan menyempurnakan
situasi.
3. Penelitian
tindaka kelas,
yaitu
penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau sekolah tempat ia mengajar
dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktik
pembelajaan.
4. Penelitian
tindakan institusi, yaitu dilakukan oleh pihak
pengelola sekolah sebagai sebuah organisasi untuk meningkatkan kinerja, proses,
dan prodiktivitas lembaga.
G. Jenis-jenis
PTK
Terdapat
empat jenis PTK, yaitu sebagai berikut.
1. PTK
diagnostic, yaitu penelitian yang dirancang dengan menuntun peneliti kearah
suatu tindakan.
2. PTK
partisipasi, yaitu suatu penelitaian yang apabila peneliti terlibat langsung
didalam proses penelitian mulai sejak awal sampai dengan hasil penelitian yang
berupa laporan.
3. PTK
empiris, yaitu PTK yang apabila peneliti berupaya melakukan sesuatu tindakan
atau aksi dan membukukan apa yang dilakukan dan apa yang terjadi selama aksi
berlangsung.
4. PTK
eksperimental, yaitu apabila PTK diselenggarakan dengan berupaya menerapkan
berbagai teknik atau strategi secara efektif dan efisien didalam suatu kegiatan
belajar mengajar.
H. Model-model
PTK
Ada
beberapa model PTK yang sampai saat ini sering digunakan di dalam dunia
pendidikan, diantaranya.
1. Model Kurt Lewin
Beliau mengatakan bahwa
dalam satu siklus terdiri atas empat langkah, yaitu.
a. Perencanaan
(planning)
b. Aksi
atau tindakan (acting)
c. Observasi
(observing)
d. Refleksi
(Reflecting) Lewin, 1990
Sementara itu, empat
langkah dalam satu siklus yang dikemukakan oleh Kurt Lewin tersebut di
kaloborasi oleh Ernest T. Stringer dielaborasi lagi menjadi
a. Perencanaan
(planning)
b. Pelaksanaan
(implementing)
c. Penelitian(evaluating)
2.
Model
Kemmis dan Mc Taggart
Model ini tampak begitu
dekat dengan yang dikemukaka oleh tokoh sebelumnya diatas. Dikatakan demikian,
karena didalam satu siklus terdiri dari empat komponen seperti halnya dikatakan
oleh Lewin sehingga belum tampak adanya perubahan. Keempat komponen tersebut
adalah.
a. Perencanaan
(planning)
b. Aksi
atau tindakan (acting)
c. Observasi
(observing)
d. Refleksi
(Reflecting) Lewin, 1990
Hanya
saja, sesudah suatu siklus selesai diimplementasikan, khusunya sesudah adanya
refleksi, kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang dilaksanakan
dalam bentuk siklus tersendiri.
3.
Model
John Elliot
Model ini dikatakan
lebih rinci dibandingkan model sebelumnya. Karena didalam setiap siklus
dimungkinkan terdiri dari beberapa aksi, yaitu tiga atau lima aksi. Sementara
itu beberapa langkah yang terealisasi dalam bentuk belajar mengajar.
4. Model
Dave Ebbutt
Model ini adalah
penyempurna dari model-model sebelumnya.
I. Sasaran
atau objek PTK
a. Unsur siswa,
dapat dicermati objeknya ketika siswa yang bersangkutan sedag asyik mengikuti
proses pembelajaran dikelasmaupun yang sedang asyik mengerjakan pekerjaan rumah
dimalam hari, atau ketika mereka sedang mengikuti kerja bakti diluar sekolah.
Contoh judul atau
permasalahan tentang siswa tang dapat diangkat dan dijadikan judul peneitian
tindakan antara lain: perilaku kedisiplinan, semangat siswa ketika melakukan
kegiatan ekstrakulikuler, keseriusan siswa untuk mengerjakan tugas, ketelitia
siswa dalam mengelola sarana belajarnya, dsb.
b.
Unsur
guru, dapat dicermati ketika yang bersangkutan sedang
mengajar di kelas, sedang membimbing siswa-siswa yang sedang berdarmawisata
atau ketika guru sedang mengadakan kunjungan rumah.
c.
Unsur
materi Pelajaran, dapat
dicermati ketika guru sedang mengajar atau sebagai tugas yang ditugaskan kepada
siswa.
d.
Unsur
peralatan atau sarana pendidikan, dapat cermati ketika
guru sedang mengajar. Dengan tujuan meningkatkan mutu hasil belajar, yang bisa
di amati guru, siswa atau keduanya.
e.
Unsur
hasil pembelajaran, yang ditinjau dari tiga ranah yang dijadikan
titik tujuan yang harus dicapai melalui pembelajaran, baik susunan maupun
tingkat pencapaian. Oleh karena hasil belajar merupakan produk yang harus
ditingkatkan, hal ini pasti terkait dengan tindakan unsur lain yaitu proses
pembelajaran, peralatan atau sarana pendidikan atau siswa sendiri.
f.
Unsur
lingkungan, baik lingkungan siswa dikelas, sekolah maupu
yang melingkupi siswa dirumahnya. Dalam penelitian tindakan, bentuk perlakuan
atau tindakan yang dilakukan adalah mengubah kondisi lingkungan menjadi lebih
kondusif.
g. Unsur pengelolaan, yang
jelas merupakan gerak kegiatan sehingga mudah diatur dan direkayasa dalam
bentuk tindakan
BAB
II
PELAKSANAAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A.
PROSEDUR PELAKSANAAN PTK
PTK
dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari 4 tahap
seperti pada gambar.
Perencanaan
|
Tindakan
|
Observasi
|
Merefleksi
|
Menurut
Taggart prosedur pelaksanaan PTK mencangkup.
1.
Penetapan
focus masalah penelitian
a. Merasakan
adanya masalah
b. Analisis
masalah
c. Perumusan
masalah
2.
Perencanaan
tindakan
a. Membuat
scenario pembelajaran
b. Mempersiapkan
fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan dikelas
c. Mempersapkan
instrument untuk merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil
tindakan.
d. Melaksanakan
simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk menguji keterlaksanaan rancangan.
3.
Pelaksanaan
Tindakan
Meliputi siapa
melakukan apa, kapan, di mana dan sebagainya. Scenario tindakan yang telah
direncanakan, dilaksanakan dalam situasi yang actual. Pada saat yag bersamaan
kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan observasi dan interpretasi serta
diikuti dengan kegiatan refleksi.
4.
Pengamatan
Interprestasi
Pada bagian ini,
dilakukan data yang meliputi proses dan hasil dari pelaksanaan kegiatan.
Tujuannya adalah untuk mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat dievaluasi
dan dijadikan landasan dalam melakukan refleksi.
5.
Refleksi
Pada bagian refleksi dilakukan
analisis data mengenai proses, masalah, dan hambatan yang di jumpai dan
dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak pelaksanaan tindakan.
B. PENYUSUNAN
PROPOSAL PTK
Berikut
ini adalah sistematika proposal PTK
1. Judul
Penelitian
Judul dinyatakan denga
kalimat sederhana, namun Nampak jelas maksud tindakan yang akan dilakukan dan
dimana penelitian dilangsungkan, jika diperlukan cantumkan penanda waktunya.
2. Pendahuluan
a. Latar Belakang
Menguraikan kondisi
objektif yang mengharuskan dilaksanakan PTK. Kondisi ini merupakan hasil
identifikasi guru terhadap masalah proses pembelajaran yang diselenggarakan.
b. Rumusan masalah
Mengemukakan
masalah-masalah yang akan dipecahkan melalui PTK yang akan Anda laksanakan.
c. Tujuan Penelitian
Tujuan ini merupakan
proses yang akan dilakukan atau kondisi yang diinginkan setelah
dilaksanakannya.
3.
Kajian
Teori (Pustaka)
Kajian ini berisikan
ulasan atau teoritis dengan konsep pembelajaran dan konteks PTK yang akan
dilaksanakan.
4.
Metode
Penelitian
Metode penelitian
adalah tahapan-tahapan cara melaksanakan penelitian. Gunakan kerangka rancangan
PTK yang telah lazim digunakan.
a. Subjek penelitian
Contoh: penelitian
adalah siswa kelas V SDN berjumlah 40 orang.
b. Pokok Bahasan Acuan
Contoh: konsep yang
dipilih sebagai acuan implementasi tindakan adalah konsep cahaya dan
pengelihatan.
c. Bentuk tindakan
Contoh: tindakan utama
yang dilakukan adalah pemberian modul untuk meningkatkan kemampuan awal siswa
dan merevisi kesalahankesalaha bagi pengembangan pemahaman siswa.
d. Teknik observasi
Contoh: observasi
terhadap tindakan dilakukan secara kontiyu dan dengan berbagai cara. Berarti
dilakukan secara terus menerus baik dalam proses pembelajaran ataupun pada
hasil belajar. Proses pengamatan terutama dituukan pada perkembangan pemahaman
siswa dengan acua respon siswa terhadap pertanyaan-pertanyaan, pemahaman atau
kemungkinan siswa berpartisipasi dalam
diskusi-diskusi atau pemecahan masalah. Hasil akhir dari observasi
dengan teknik ini berupa tes formatif.
e.
Evaluasi
atau refleksi
Contoh: evaluasi yang
dilakukan terhadap pemberian modul selama proses belajar maupun terhadap hasil
belajar. Dari hasil evaluasi diketahui kefektifan modul yang telah disusun.
f. Pelaksanaan dan penjadwalan
Contoh: untuk
menyesuaika dengan kondisi pembelajaran yang sedang berlangsung, penelitian
dilakukan dengan rincian sebagai berikut.
Kegiatan Siklus I waktu
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
Kegiatan
Siklus II waktu
3. Persiapan
4. Pelaksanaan
5. Penyusunan
Laporan Akhir dan seminar
C. LAPORAN
KEGIATAN PTK
Proses
penyusunan laporan ini tidak akan dirasakan sulit apabila sejak awal guru sudah
disiplin mencatat apa yang sudah dia lakukan. Satu hal yang perlu diperhatikan
adalah bahwa sistematika laporan harus urut sesuai uruta penelitian, hasil
harus jelas dan sebaiknya dilengkapi dengan data yang akurat. Lebih baik lagi
jika dihias dengan tampilan visual seperti grafik, bagan dan lainnya.
BAB
III
PENILAIAN
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN
Secara
umum, sasaran penilaian sebuah karya ilmiah yang berupa laporan peneitian dapat
dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Tampilan
fisik non substansi, dan
2. Isi
atau substansi. Untuk kedua hal tersebut kita menentukan aspek-aspek yang
dinilai denga indicator yang jelas sehingga tiap penilaian dapat mengacu ke
indicator tersebut, tanpa ada unsur subjektivitas yang masuk kedalam penilaian.
1.
TAMPILAN
FISIK NON SUBSTANSI
Yang
perlu dinilai dalam tampilan ini adalah:
a. Persyaratan
administrasi
b. Kelengkapan
dan urutan komponen laporan
c. Kualitas
bahasa yang digunakan termaksud krbrnaran ejaan menurut aturan EYD
a. Persyaratan administrasi
b. Kelengkapan dan urutan komponen
laporan
c. Kualitas bahasa
2.
ISI
ATAU SUBSTANSI
Penilaian
ini jauh lebih rumit dibandingkan dengan penelitian aspek tampilan fisik non
substansi, demikian juga besarnya nilai yang diberikan. Untuk itu dapat dibagi
lagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. Bagian
umum penelitian
Yang dinilai adalah
kelengkapan komponen pendahuluan berisi latar belakang masalah atau tujuan
penelitian, objek atau variable penelitian, met de yang digunakan pembahasan
dan kesimpulan.
b. Bagian
khusus penelitian tindakan
Aspek yang dinilai adalah.
a. Orisinalitas
objek penelitian
b. Esensi
atau tingkat pentingnya penelitian tindakan yang dilakukan
c. Proses
tindakan
d. Pelaku/pelaksana
tindakan
e. Kesimpulan
atau hasil tindakan
DAFTAR PUSTAKA
Aqib,
Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:
Yrama Widya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar